Minggu, 24 Mei 2015

FAKTOR PENTING YANG MEMPENGARUHI PROSES INJECTION

FAKTOR PENTING YANG MEMPENGARUHI PROSES INJECTION

1. PRE HEATING DI HOPPER DAN TEMPERATUR BAREL
Untuk bahan tertentu kadang kita harus hangatkan bahan di hopper untuk mengurangi kadar air
Untuk seting bahan yang dipakai dapat di lihat pada table berikut :

    RESIN
SCREW SILINDER TEMP ˚C
PRE DRYING
MOLD TEMP. ˚C
Temp.  (˚C)
Time (Hr)
     PS
180-260
75-80
1-1.5
40-80
    ABS
180-260
70-100
2-4
40-80
     PP
200-280
Not Required
Not Required
25-50
     PC
250-320
100-120
4-10
70-120
     POM
175-210
80-90
2-4
60-100
   PMMA
180-240
70-100
2-6
50-100

Setting suhu barel idealnya naik bertahap dari rendah di belakang menjadi semakin tinggi di depan terutama di nosel. Di barel inilah tercampurnya pewarna dan bahan polymer. Seting suhu yang terlalu panas juga bisa berakibat silver atau produk menjadi sangat mengkilap.

2. TEMPERATUR MOLD
Temperatur mold sangat berpengaruh terhadap proses injection, hasil produk dan kecepatan produksi (Cycle Time). Variasi temperature terhadap mold sangat berpengaruh kualitas permukaan produk.Karena itu Cooling berperan besar terhadap mold
Kebanyakan mold dalam proses pendinginan menggunakan air
Tetapi kadang-kadang mold dipanaskan dengan menggunakan MTC (Mould Temperatur Control) terutama untuk produk yang membutuhkan permukaan mengkilap atau untuk menyamarkan weldline
Suhu mold idealnya sekitar 25-30ÂșC
Untuk mold dengan dengan MTC, mold bisa panas sampai 90°C
Ada juga yang menggunakan sarana chiller. Chiller dipakai untuk produk yang membutuhkan ukuran produk yang stabil dan Cycle Time lebih cepat. Tetapi hal ini jarang dipakai di banyak injection shop.



3. PUTARAN SCREW
Putaran screw berpengaruh terhadap waktu charging mesin dan hasil produk terutama yang berhubungan dengan warna. Terlalu cepat akan berakibat over heat dan bahan berubah warna, terlalu lambat akan memperlambat Cycle Time

4. BACK PRESS
Saat bersamaan dengan screw berputar sesuai kecepatan yang di seting, Backpress mempengaruhi kepadatan plastic dan tercampurnya pewarna yang ada di barel.
Jika back press terlalu besar maka akan berpengaruh pada produk yang terlalu padat dan backpress yang terlalu kecil akan berpengaruh pada produk yang ukurannya menjadi kecil. Nilai backpress biasanya antara 5 - 10%  kecuali jika ada masalah dengan ukuran maupun warna produk

5. METERING STROKE/SHOT SIZE
Jumlah material yang akan di inject ke dalam mold. Untuk menentukan metering stroke/shot size kita menggunakan rumus:
b. SHORT SIZE

SM    =       Bx1000
                   3.14xD²xBj/4
B = Berat produk + Runner
D = Diameter screw
Bj = berat jenis plastik

TABEL BERAT JENIS
MATERIAL
BERAT JENIS
ABS
1.03 - 1.22
PS
1.03 - 1.09
AS
1.07 - 1.10
PP
0.90 - 0.91
PE
0.90 - 0.95
PC
1.19 - 1.20
Noryl
1.15 - 1.28
PVC
1.16 - 1.56
Nylon
1.12 - 1.14
POM
1.41 - 1.42
Untuk mengetahui apakah material yang kira seting sesuai dengan size mold maka kita bisa cek dengan cara saat screw maju kita bisa lihat posisi screw di display

6. SUCK BACK
Suck back terjadi setelah charging gunanya untuk mencegah drooling/meler di lubang  nosel. Suckback yang terlalu panjang akan mengakibatkan silver strike. Idealnya adalah 3-8% dari metering stroke walaupun dalam kasus tertentu nilai tersebut tidak valid.

7. CUSHION
Chusion adalah sisa material di ujung screw saat screw dalam posisi depan. Selalu posisikan cushion 6.35 sd 12.7mm agar ujung screw tidak keluar yang bisa mengakibatkan cacat. Cushion juga menjaga kestabilan produk.

8. KECEPATAN/SPEED/VELOCITY INJECTION
Kecepatan injection adalah gerakan maju screw saat inject material ke dalam mold. Kecepatan injection terbawah sekitar 10 mm/sec sampai 80 mm/sec. kecepatan injection mempengaruhi hasil produk terutama jika terlalu cepat akan berakibat flashing atau flow mark. Sebaliknya jika terlalu rendah akan membuat produk shot short/ produk tidak penuh.

9. TEKANAN/PRESSURE INJECTION
Tekanan injection adalah tekanan yang diberikan saat inject material ke dalam mold. Sesuaikan tekanan di setiap tahap injection, Tekanan pertama jangan terlalu besar berkisar antara 30 sampai 100bar tergantung tonase mesin yang dipakai. Tekanan injection kedua antara 40 - 60% dari tekanan pertama. Tekanan yang tinggi akan mengakibatkan overpack atau flashing, bahkan bisa mengakibatkan mold rusak. Sebaliknya jika terlalu rendah akan membuat produk shot short/ produk tidak penuh.

10. INJECTION TIME
Waktu yang dibutuhkan untuk menyuntikan material plastic ke dalam mold

11. HOLDING PRESSURE
Holding press adalah Tekanan yang ditahan agar material yang telah di inject ke dalam mold tidak berubah bentuknya. Dalam tahap inilah kualitas produk sangat berpengaruh. Penyetelan holding press untuk tahap awal dianjurkan sebesar 50% dari Injection press.

1 komentar: