FAKTOR
PENTING YANG MEMPENGARUHI PROSES INJECTION
1. PRE
HEATING DI HOPPER DAN TEMPERATUR BAREL
Untuk
bahan tertentu kadang kita harus hangatkan bahan di hopper untuk mengurangi
kadar air
Untuk
seting bahan yang dipakai dapat di lihat pada table berikut :
RESIN
|
SCREW SILINDER TEMP ˚C
|
PRE DRYING
|
MOLD TEMP. ˚C
|
Temp. (˚C)
|
Time
(Hr)
|
PS
|
180-260
|
75-80
|
1-1.5
|
40-80
|
ABS
|
180-260
|
70-100
|
2-4
|
40-80
|
PP
|
200-280
|
Not
Required
|
Not
Required
|
25-50
|
PC
|
250-320
|
100-120
|
4-10
|
70-120
|
POM
|
175-210
|
80-90
|
2-4
|
60-100
|
PMMA
|
180-240
|
70-100
|
2-6
|
50-100
|
Setting
suhu barel idealnya naik bertahap dari rendah di belakang menjadi semakin
tinggi di depan terutama di nosel. Di barel inilah tercampurnya pewarna dan
bahan polymer. Seting suhu yang terlalu panas juga bisa berakibat silver atau
produk menjadi sangat mengkilap.
2.
TEMPERATUR MOLD
Temperatur
mold sangat berpengaruh terhadap proses injection, hasil produk dan kecepatan
produksi (Cycle Time). Variasi temperature terhadap mold sangat berpengaruh
kualitas permukaan produk.Karena itu Cooling berperan besar terhadap mold
Kebanyakan
mold dalam proses pendinginan menggunakan air
Tetapi
kadang-kadang mold dipanaskan dengan menggunakan MTC (Mould Temperatur Control)
terutama untuk produk yang membutuhkan permukaan mengkilap atau untuk
menyamarkan weldline
Suhu
mold idealnya sekitar 25-30ºC
Untuk
mold dengan dengan MTC, mold bisa panas sampai 90°C
Ada
juga yang menggunakan sarana chiller. Chiller dipakai untuk produk yang
membutuhkan ukuran produk yang stabil dan Cycle Time lebih cepat. Tetapi hal
ini jarang dipakai di banyak injection shop.
3.
PUTARAN SCREW
Putaran
screw berpengaruh terhadap waktu charging mesin dan hasil produk terutama yang
berhubungan dengan warna. Terlalu cepat akan berakibat over heat dan bahan
berubah warna, terlalu lambat akan memperlambat Cycle Time
4.
BACK PRESS
Saat
bersamaan dengan screw berputar sesuai kecepatan yang di seting, Backpress
mempengaruhi kepadatan plastic dan tercampurnya pewarna yang ada di barel.
Jika
back press terlalu besar maka akan berpengaruh pada produk yang terlalu padat
dan backpress yang terlalu kecil akan berpengaruh pada produk yang ukurannya
menjadi kecil. Nilai backpress biasanya antara 5 - 10% kecuali jika ada masalah dengan ukuran maupun
warna produk
5.
METERING STROKE/SHOT SIZE
Jumlah
material yang akan di inject ke dalam mold. Untuk menentukan metering
stroke/shot size kita menggunakan rumus:
b.
SHORT SIZE
SM =
Bx1000
3.14xD²xBj/4
B =
Berat produk + Runner
D =
Diameter screw
Bj
= berat jenis plastik
TABEL BERAT JENIS
|
MATERIAL
|
BERAT JENIS
|
ABS
|
1.03 - 1.22
|
PS
|
1.03 - 1.09
|
AS
|
1.07 - 1.10
|
PP
|
0.90 - 0.91
|
PE
|
0.90 - 0.95
|
PC
|
1.19 - 1.20
|
Noryl
|
1.15 - 1.28
|
PVC
|
1.16 - 1.56
|
Nylon
|
1.12 - 1.14
|
POM
|
1.41 - 1.42
|
Untuk
mengetahui apakah material yang kira seting sesuai dengan size mold maka kita
bisa cek dengan cara saat screw maju kita bisa lihat posisi screw di display
6.
SUCK BACK
Suck
back terjadi setelah charging gunanya untuk mencegah drooling/meler di
lubang nosel. Suckback yang terlalu
panjang akan mengakibatkan silver strike. Idealnya adalah 3-8% dari metering
stroke walaupun dalam kasus tertentu nilai tersebut tidak valid.
7.
CUSHION
Chusion
adalah sisa material di ujung screw saat screw dalam posisi depan. Selalu
posisikan cushion 6.35 sd 12.7mm agar ujung screw tidak keluar yang bisa
mengakibatkan cacat. Cushion juga menjaga kestabilan produk.
8.
KECEPATAN/SPEED/VELOCITY INJECTION
Kecepatan
injection adalah gerakan maju screw saat inject material ke dalam mold.
Kecepatan injection terbawah sekitar 10 mm/sec sampai 80 mm/sec. kecepatan
injection mempengaruhi hasil produk terutama jika terlalu cepat akan berakibat
flashing atau flow mark. Sebaliknya jika terlalu rendah akan membuat produk
shot short/ produk tidak penuh.
9.
TEKANAN/PRESSURE INJECTION
Tekanan
injection adalah tekanan yang diberikan saat inject material ke dalam mold.
Sesuaikan tekanan di setiap tahap injection, Tekanan pertama jangan terlalu
besar berkisar antara 30 sampai 100bar tergantung tonase mesin yang dipakai.
Tekanan injection kedua antara 40 - 60% dari tekanan pertama. Tekanan yang tinggi
akan mengakibatkan overpack atau flashing, bahkan bisa mengakibatkan mold
rusak. Sebaliknya jika terlalu rendah akan membuat produk shot short/ produk
tidak penuh.
10.
INJECTION TIME
Waktu
yang dibutuhkan untuk menyuntikan material plastic ke dalam mold
11.
HOLDING PRESSURE
Holding
press adalah Tekanan yang ditahan agar material yang telah di inject ke dalam
mold tidak berubah bentuknya. Dalam tahap inilah kualitas produk sangat
berpengaruh. Penyetelan holding press untuk tahap awal dianjurkan sebesar 50%
dari Injection press.